andi setiawan's blog - Part 3

Kawasaki Ninja 250 FI 2018

Buat pengganti CBR yang sudah gw jual tahun lalu, tahun ini gw beli Ninja 250 FI 2018 yang terbaru sebagai hadiah ulang tahun untuk diri sendiri 😅.

Continue reading “Satu Bulan Bersama Ninja 250 FI 2018, kesannya kok begini”

We got the chance to visit the biggest Mural art in the world, Mural Etnias de Kobra. And right after that, we went to Corcovado to see Jesus (Cristo redentor/ Christ The Redeemer).

Baru aja balik dari liburan, ada pesan whatsapp dari yang mau beli CBR, katanya mo kerumah ambil CBR nya.

Motor ini saya beli tahun lalu (september 2016) sebagai hadiah ultah buat diri sendiri. Tapi daripada ngga ada yang pake selama tugas di luar, ya mending saya uangkan. Sayang sih, baru dipakai 5100 KM selama lebih dari setahun ini. Mesin masih mulus.

(mantan) motor saya

Oh ya mengenai liburan, saya sama istri liburan di Lovina (Buleleng, Bali) karena pengen liat lumba-lumba langsung di laut. Kita nginep di salah satu hotel disitu, yang juga kebetulan jual tiket nonton lumba-lumba..

it’s been over a year since the last time I updated this blog. Many things happened to me this year, from promotion in my work place, getting married, selling my sport bike, learning to use Adobe After effect and Premiere Pro, and so on.

Most of my vacation time this year was spent on my newly rented house in Kutuh (South Kuta), which on the other side of the new site of Garuda Wisnu Kencana. While my wife is busy working, I just stay at home with my doggo, dobby.

meet Dobby, my doggo

Since I got a new hobby (photography and videography), I spent my time learning these three essential software for this kind of hobby. : Adobe After effect, Premiere Pro, Lightroom. You can see some of my work in my YouTube channel here.

This is one example of what I made with Adobe After Effect:

Xiaomi made it easy for us. The Mi 5 is one of the most beautiful, most powerful, and most capable smartphones to date and there is little to dwell on it. If the Mi 5 is available in your geographic region, our recommendation is to grab one right away.

Xiaomi is not ready to offer waterproofing just yet, but we can forgive its omission by being dazzled by the looks and thin profile. The lightweight glass body and sturdy metal frame, both thoughtfully crafted, may have had suffered from water-proofing anyway.

The Snapdragon 820 chip, the very bright screen, the enhanced 16MP snapper with 4-axis OIS, and the beefy battery are all an excellent complement to the charismatic Xiaomi Mi 5. The Android 6.0 Marshmallow allowed for native fingerprint reader and USB Type-C support, while the MIUI 7 launcher is as neat as ever.

Throughout our review we found the Mi 5 acing most of the key tests, which easily puts it around the top of the flagship chain. Considering the Mi 5 costs half the price of a Galaxy S7 or similar, it’s an easy recommendation.

The Xiaomi Mi 5 has no competition within its price bracket. The rest of the Snapdragon 820 devices are twice as expensive, as is the iPhone 6s. But if money is not the issue, then you should definitely check out the new waterproof Galaxy S7 and Xperia X Performance, as well as the innovative and modular LG G5. Each of those has its own pros and cons, but camera and performance-wise you’ll be OK with any of them.

The OnePlus 2 is cheaper than the Mi 5, offers similar display, but inferior design and chipset. Its camera is nothing to talk about either, nor is its battery life. But you can get the OnePlus 2 worldwide, and as we said – it comes cheaper, and as of recently – invite-free.

 

Beberapa sahabat sempat terheran saat melihat saya tidak mengenakan seragam, terutama saat bertemu di pemandian umum khusus cowo di gang kompleks sebelah. Beberapa berani bertanya, “ndi, lu perasaan ga pernah keliatan di gym, kok keliatan fit terus, berbentuk pula”. Kalem sering saya menjawab, “kerjaan kuli memang berat”. Rahasianya?

 

Memang, saya sudah ngga pernah keliatan ke gym lagi semenjak September 2014. Tapi disela-sela jam kerja yang padat dan panjang (rata2 11jam per hari), saya selalu menyempatkan diri untuk olahraga ringan di kamar, setidaknya 5-15 menit setiap bangun tidur, entah itu pagi atau sore, bahkan tengah malam sebelum tidur.

 

Push Up

Saya punya target push up yaitu 100 kali repetisi yang terbagi menjadi 3-4 set setiap kali olahraga. Set pertama adalah 40 kali push up biasa, di lantai yg datar. Karena set ini adalah set pertama dari sekian rangkaian olahraga yang dilakukan, biasanya masih tersimpan banyak energy untuk melakukan repetisi “bonus” yang bisa ditambahkan dalam satu set.

Setelah istirahat selama kira2 20 detik, saya lanjutkan ke set ke-2 yaitu decline push up dengan 30 repetisi.

Lalu set ke-3, yaitu incline push up dengan 20 repetisi. Dengan posisi kaki di lantai, dan kedua tangan di kursi dengan jarak sebahu atau lebih dekat seperti diamond push up atau military push up.

10 repetisi sisanya saya gunakan untuk diamond push up, atau kalo masih terasa bertenaga, saya tambahkan repetisinya menjadi 20. Bahkan tambah set dengan military push up.

Push UP!!

Sit Up

Untuk mendapatkan perut datar yang seksi itu tidak mudah, bahkan melatih perut itu tergolong menyakitkan. Diperlukan ketekunan dan disiplin yang tinggi untuk mendapatkan perut idaman. Beberapa tahun lalu saya sempat kok punya perut 6 packs, tapi itu dengan diet terkontrol yang sangat ketat dan latihan sit up dengan beban 15-25 kg setiap hari. -,- tapi masa2 itu sudah lewat. Perut datar cukup kok, yang penting tidak buncit setelah makan ngamuk di jamuan makan.

Lanjut ke topik masalah, push up biasanya saya lakukan sebisanya, dan engga setiap hari kok. Biasanya saya akan memberi jeda 1-2 hari sebelum kembali melakukan sit up, ini untuk memberikan kesempatan recovery untuk otot2 perut. Setiap kali exercise, saya lakukan beberapa set yg masing2 terdiri dari 25 repetisi. Sets yang rutin saya lakukan: sit up, oblique V up, rock climber, scissors, in and out, cycling, dan sebagainya.

kalau sudah terbiasa melakukan work out, biasanya 25 repetisi bakal terasa enteng. Bisa ditambah repetisinya sampai otot terasa terbakar. Dan jangan lupa peregangan dengan posisi yoga “cobra” supaya tidak keram.

 

Resistance Band

sporti-heavy-resistance-band Kebetulan 2 tahun lalu saya sempat beli resistance band di sebuah toko obat dan alat kesehatan (drug store) waktu berkunjung ke Ketchikan, Alaska. Harganya $15 pada saat itu. Tergolong mahal dikelasnya, tapi lebih baik dari yg harganya lebih murah. Yang ini tidak gampang putus dengan resistance yang lebih kuat.

Alat multiguna ini saya gunakan khususnya untuk latihan tangan, yaitu membentuk deltoid, triceps, dan biceps. Tapi kadang2 saya juga menggunakannya untuk melatih bahu, perut, bahkan untuk push up. Dengan posisi dan set yang benar, latihan menggunakan resistance band untuk melatih biceps sama dengan saat menggunakan beban seberat 15-40KG tergantung dari panjang-pendeknya band dan ketebalan/kelas dari band itu sendiri.

 

Pull Up

Saya sering melakukan pull up, tapi bukan di kamar, karena terlalu sempit dan basically tidak ada tempatnya. Saya melakukan pull up setiap harus naik elevator. Kebetulan ada sejenis tangga di dalam elevator yg bisa saya gunakan untuk keperluan pull up. Setiap kali naik/turun dengan elevator biasanya saya bisa melakukan 10-15 kali pull up sebelum sampai di lantai yg diinginkan. Tidak perduli apa kata para sahabat yg kebetulan berada di dalam elevator mereka hanya melihat sambil terheran.

Pepatah bilang, mensana mensono, dalam jiwa yg sehat, bisa bebas kesini-kesono..